Kisah Sepeda Lusuh

     




 Tak di sangka sepeda ungu dan lusuh milik adik perempuanku menajadi awal di mana kita saling berjumpa,
namun mulut belum mampu berkata,karena malu dan segan masih terasa.
      teringat jelas pengajaranmu tentang keseimbangan hingga mengayuh pedal sepeda lusuhku,
kau perkenalkan pengalaman pertamaku berkendara dengan roda dua dengan malu dan lugu
tak terasa 2 jam pun berlalu, begitu cepat hingga redup mentari memaksa kita untuk saling melambai dan berlalu.
sore itupun berakhir tanpa perkenalan,
namun tak di sangka,massa-massa bangku pendidikanpun kita lewati bersama,kekonyolan menghiasi hari-hari indah kita,kisah cintapun menjadi canda tawa bagi senyum kami berdua,
meski berbeda,hidup bagaikan satu dara itulah yang di rasakan hingga dewasa,
hingga saat ini mimipi dan cita-cita menjadi tujuan kita masing",
namun ingatlah sahabat,pertemuan di sore hari yang indah dan cerah itu,akan menjadi kisah tidur bagi anak" ku suatu saat nanti.

Komentar

Postingan Populer